Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkesempatan mengikuti Sidang Reguler Pentashihan yang dilaksanakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an di Jambuluwuk Hotels & Resorts, 21-23 November 2018. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Arif Ubaidillah, Abdur Rahman dan Qurrata A’yun, mahasiswa Semester 9 UIN Syarif Hidayatullah yang telah aktif mengikuti kegiatan Pembinaan Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dan magang yang diselenggarakan atas kerja sama LPMQ dan Prodi IAT UIN Syarif Hidayatullah.
“Dalam sidang reguler pentashihan kali ini hadir 3 mahasiswa dari Prodi IAT UIN Syarif Hidayatullah. Beberapa bulan yang lalu kita melakukan kegiatan pembinaan di UIN, kemudian mereka magang di bidang pentashihan. Alhamdulillah kegiatan tersebut dapat berlanjut dan kita bisa mengadakan kerjasama dan kita berdayakan di pentashihan ini,” kata Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, Lc., MA. dalam sambutannya di Bogor, Kamis (21/11).
Arif Ubaidillah, mahasiswa asal Pati, merasa sangat bersyukur, senang sekaligus bangga bisa terlibat langsung bersama para ulama ahli Al-Qur’an dalam Sidang Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. “Terima kasih banyak atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk mengikuti kegiatan ini. Momen ini adalah kesempatan bagi saya untuk silaturahim dan "ngalap berkah para kiai". Saya berharap semoga semua yang terlibat dalam kegiatan ini selalu diberi kesehatan, istiqamah untuk selalu mengawal kesahihan mushaf Al-Qur’an di negara ini, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” terang Arif pada penutupan sidang (23/11).
Senada dengan Arif, Qurrata A'yun juga mengungkapkan rasa senangnya mendapat pengalaman dan ilmu-ilmu baru seputar pentashihan mushaf Al-Qur’an. “Saya sangat senang telah diberi kesempatan untuk mengikuti sidang reguler pentashihan kali ini. Bersama dengan bapak dan ibu pentashih yang kompeten di bidangnya, saya mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Terima kasih atas kesempatan ini, semoga ilmu yang saya peroleh bisa bermanfaat dan silaturahimnya dapat terus berlanjut.” Kata Qurrata A’yun.
Hal serupa juga diungkapkan Abdur Rahman. Mahasiswa yang mengangkat skripsi tentang perbandingan rasm mushaf Indonesia dan mushaf Pakistan ini sangat bersyukur dapat bertemu dengan ahli-ahli ulumul Qur’an dan para pakar pentashih mushaf Al-Qur’an. “Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari LPMQ. Di sini saya memperoleh bimbingan dari para pakar pentashih serta bisa bertemu dengan ulama ahli ulumul Qur’an. Semoga ilmu yang saya dapatkan ini bisa bermanfaat dan bisa saya salurkan kepada orang-orang yang belum tahu bagaimana proses pentashihan mushaf Al-Qur’an,” ujar mahasiswa asal Madura tersebut. (MZA)