Malang, 15 Juli 2024. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Kemenag RI (LPMQ) selenggarakan kegiatan bertajuk "Pengembangan Hasil Kajian Berbasis E-Publikasi." Acara yang dilaksanakan di Hotel Santika Malang ini dihadiri peserta dari LPMQ, Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI), serta guru-guru dari Sekolah Luar Biasa (SLB) di Malang. Narasumber dalam acara ini adalah Dr. Reflita dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) dan Budi Darmulyana dari Mitranetra Indonesia.
Reflita dalam sambutannya menekankan pentingnya peran Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat luas terkait pemahaman Al-Qur’an yang baik dan benar. "Lajnah memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah pelayanan kepada masyarakat luas akan pemahaman Al-Qur’an yang baik dan benar," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Lajnah sangat mendukung pengembangan kajian Al-Qur’an di semua kalangan masyarakat, termasuk kaum tunanetra. "LPMQ hadir dengan menerbitkan beberapa produk seperti Al-Qur’an Braille dan mempublikasikan produk-produk secara elektronik (e-pub), sehingga memungkinkan bagi tunanetra untuk mengaksesnya secara penuh," jelasnya.
Salah satu produk unggulan yang diperkenalkan adalah Al-Qur’an braille dan berbagai produk kajian Al-Qur’an yang telah dipublikasikan dalam bentuk elektronik. "Harapannya adalah agar pintu ilmu dapat tersampaikan, dan ini bukti jika pemerintah sangat peduli terhadap semua kalangan, termasuk tunanetra," tutup Dr. Reflita.
Budi Darmulyana dari Mitranetra Indonesia memberikan pemaparan mengenai pentingnya e-publikasi bagi komunitas tunanetra. Ia menyebutkan bahwa e-pub memiliki banyak keunggulan, selain mudah didapat juga mudah digunakan. "E-pub ini harapannya adalah agar dapat terjangkau oleh seluruh tunanetra di seluruh Indonesia," ungkap Budi Darmulyana.
Budi juga menambahkan bahwa saat ini Mitranetra sudah memiliki sekitar 2.900 buku yang telah dipublikasikan dalam format e-pub. "Harapannya, jumlah ini akan terus bertambah sehingga teman-teman tunanetra bisa mengakses sumber-sumber ilmu lebih luas," tambahnya.
Acara ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas bagi tunanetra terhadap sumber-sumber ilmu pengetahuan, khususnya kajian Al-Qur’an. Dengan adanya dukungan dari LPMQ dan Mitranetra, komunitas tunanetra di Indonesia dapat lebih mudah mengakses dan memahami isi Al-Qur’an melalui berbagai media yang tersedia.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dan berbagai pihak terkait dalam mendukung inklusivitas dan aksesibilitas pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Melalui pengembangan hasil kajian berbasis e-publikasi, diharapkan ilmu pengetahuan dapat tersebar lebih merata dan dapat diakses oleh semua orang tanpa terkecuali. [IAP]