Masyarakat Jambi dibuat penasaran oleh informasi Mushaf Al-Qur’an kecil yang beredar melalui berbagai media sosial hingga akhirnya banyak yang berbondong-bondong datang di arena pameran pada even Seleksi Tilawatil Qur'an dan Musabaqah Al Hadist (STQH) Nasional ke 27 tahun 2023 di Provinsi Jambi 30 Oktober-6 November 2023.
Informasi tersebut memang benar adanya seperti yang telah disaksikan oleh pengunjung stan pameran Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI), Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.
BQMI seperti biasanya, hadir di pameran dalam even nasional, baik Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional (MTQN) maupun STQHN dengan menampilkan koleksi museum. Pada even STQHN ke 27 di Jambi ini, BQMI hadir dengan tema "7 Al-Qur’an Terunik" berdasarkan koleksi yang dimiliki BQMI.
Salah satu yang paling menarik perhatian masyarakat adala adalah Al-Qur’an terkecil, yaitu Mushaf Al-Qur’an Istanbul yang kemudian viral di Jambi. Mushaf cetakan dari Turki ini merupakan salah satu koleksi BQMI dengan ukuran 1 x 1,5 x 1,5 cm (panjang x lebar x tebal). Ditampilkan dengan disediakan kaca pembesar sehingga masayarakat bisa melihat dari dekat.
Sheila dan Redavita, dua mahasiswi di Universitas Jambi mengakui datang berdua karena dapat share video Al-Qur’an terkecil di stan pameran STQHN.
"Kami ke sini awalnya melihat dari tiktok ada Al-Qur'an paling kecil. Karena kami kepo, belum pernah melihat, jadi kami teretarik datang ke sini,” kata Sheila.
"Saya dapat share video Al-Qur'an terkecil dan Al-Qur'an tertua maka saya tertarik ke sini. Di stan ini yang paling menarik lainnya adalah ada buku yang isinya ada bahasa isyarat,” tambah Redavita.
Mereka mengaku terkejut dengan buku-buku yang dipamerkan stan BQMI karena selain koleksi Mushaf Al-Qur’an juga dipamerkan berbagai judul buku yang diterbitkan LPMQ dan disediakan link untuk mengunduhnya dengan mandiri secara penuh.
“Kami agak terkejut juga karena kami pikir teman-teman yang tidak bisa membaca (penyandang disabilitas rungu wicara - red), membaca Al-Qur'annya seperti kami, ternyata ada pakai bahasa isyarat. Jadi menurut kami itu wow! itu menarik banget,” tambah Sheila dengan semangat.
Selain itu mereka juga berharap pameran seperti ini lebih sering diadakan tidak hanya pada even keagamaan, tetapi juga melalui sosialisasi berbagai lembaga ataupun media sosial. “Harapannya stan-stan seperti ini lebih sering diadakan tidak hanya pada even keagamaan. Atau juga bisa dibagikan melalui berbagai media sosial,” tutup Redavita. (Ath)
Editor: Mustopa