Dalam diskursus rasm usmani ada wacana bahwa sebaiknya penulisan rasm di dunia Islam mengacu pada mushaf yang disusun oleh ulama rasm dengan kaidah rasm usmani. pertanyataannya apakah para ulama itu memiliki karya mushaf Al-Qur’an? Ada nama Imam Abu ‘Amr ad-Dāni dan Abu Dawud Sulaiman bin Najāḥ, sayang keduanya tidak tidak mewariskan mushaf. Boleh jadi keduanya memiliki mushaf, hanya tidak sampai kepada kita.  

Perpustakaan Munich, pada katalognya tercantum mushaf yang disebutkan disalin oleh Abu Amr Usmān bin Sa’īd bin Usmān (w. 444) dengan khat Magrib dan Kufi. Namun kolofon naskahnya menerangkan bahwa mushaf tersebut ditulis tahun 533 H atau 1138-1139 M dan penulisnya adalah Muhammad bin Zakariya al-Qursyī. Padahal, jika ditemukan mushaf ad-Dāni maka akan menjawab banyak persoalan besar dalam bidang kajian mushaf. Seperti diketahui ad-Dani sendiri menulis buku tentang rasm (al-Muqni’), tanda baca (naqṭ), ‘addul ay (bilangan ayat) dan al-waqfu wa al-Ibtida’.

PENDAHULUAN

Dunia berkembang dengan sangat cepat. Aliran informasi menjadi bagian tidak terpisahkan kehidupan manusia. Informasi merupakan hal yang mendominasi sekaligus menjadi sumber daya yang strategis (Mulyadi, 2018) dalam kehidupan sehari-hari. Informasi yang penting dan berguna menjadi kebutuhan, dan digunakan baik untuk kepentingan individu maupun kelompok. Informasi berperan penting dalam pemenuhan fungsi manajemen birokrasi  dan proses kerja administrasi yang berkembang sangat dinamis (Fathurrahman, 2018). Informasi tersebut dapat diperoleh melalui arsip (Mustika dkk, 2018).
Arsip memiliki keterkaitan yang erat dengan perjalanan dan perkembangan suatu organisasi atau lembaga. Arsip merupakan sebuah rekam jejak dari perkembangan dan perjalanan setiap entitas manusia, baik perseorangan maupun yang tergabung dalam lembaga, pemerintahan, atau organisasi. Proses penyelenggaraan kegiatan dari masing-masing lembaga, pemerintahan, serta organisasi tersebut akan menghasilkan sebuah arsip. Arsip tersebutlah yang nantinya menjadi sebuah catatan atau rekaman informasi, kumpulan ingatan, data, serta dokumen yang bernilai guna dan dapat dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat (Ulwan dan Hermintoyo, 2017).

Mushaf kelima koleksi Museum Negeri NTB. Manuskrip Al-Qur’an ini tercatat dengan Nomor Registrasi 07. 1066. Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa. Kondisi manuskrip ini nampak tidak terawat baik dan  sudah tidak  utuh lagi. Pada bagian pinggir, dan beberapa halaman di dalamnya sudah rusak. Terdapat sampul di bagian depan, sementara jilidnya menggunakan benang. Mushaf ini berukuran  25 x 18 cm, dengan tebal 7 cm, sedangkan ukuran bidang teksnya 19 x 13 cm, dan setiap halaman pada mushaf ini terdiri dari 15 baris. Beberapa penandaan yang bisa dijumpai adalah tanda tsulus. Tinta yang digunakan hitam untuk teks utama mushaf, dan merah untuk tanda bacaan jaiz mufassil serta untuk nama identitas surah di setiap awal surah.

Mushaf keempat koleksi Museum Negeri NTB. Manuskrip Al-Qur’an ini terdaftar dengan Nomor Registrasi 7170. Mushaf ini sudah tidak utuh, meskipun terdapat sampul penutup di bagian depan dan belakangnya. Pada bagian awal mushaf masih dijumpai surah Al-Fatihah dan awal Al-Baqarah, namun pada bagian akhir yang tercantum adalah surah Al-Insan, juz 29. Ukurannya 22 x 15 cm, dengan tebal 6 cm; adapaun ukuran bidang teksnya 15 x 10.5 cm. Manuskrip Al-Qur’an ini ditulis menggunakan kertas dluwang. Tinta yang dipakai untuk teks utama hitam, dan merah untuk beberapa penandaan sepert tanda ayat, symbol-simbol waqaf, dan penandaan bacaan tajwid. Setiap halaman mushaf ini terdiri dari 13 baris.

Mushaf ketiga koleksi Museum Negeri NTB. Manuskrip Al-Qur’an ini terdaftar dengan Nomor Registrasi 07.1052. Naskah Al-Qur’an ini berukuran  20 x 14 cm, tebal 8 cm, dengan ukuran bidang teks 15 x 11 cm. Kondisi mushaf ini nampak kurang terawat karena terdapat banyak kerusakan pada halaman-halaman awal, meski memiliki sampul di bagian depannya. Bagian awal dimulai dari juz 2, dan ditulis menggunakan kertas dluwang. Pada bagian akhir mushaf masih terdapat surah al-Falaq dan surah an-Nas, dan tidak ada kolofon pada bagian akhir yang menjelaskan identias naskah.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved