Syekh Ahmad Surkati (1875-1943) dilahirkan di Udfu, Dongola, Sudan. Ia diduga masih keturunan Jabir ibn Abdillah Al-Anshari, sahabat Rasulullah Saw. Ia seorang yang cerdas. Sejak kecil di dalam didikan ayahnya, kemudian menghafal Al-Qur’an di khalwah, sebuah pusat penghafal Al-Qur’an. Pada mulanya, ayahnya hendak mengirimnya ke Al-Azhar untuk melanjutkan pendidikan di sana, namun gagal karena alasan politik. Syekh Ahmad Surkati kemudian berhasil belajar di Makkah dan Madinah. Selama di Makkah, ia sempat mendirikan madrasah dan digelari “Al-’Allamah”.
Syekh Ahmad Surkati memang tidak berguru langsung kepada ulama-ulama Al-Azhar, Mesir, namun ia memiliki kebiasaan melakukan korespondensi yang berlangsung lama kepada ulama-ulama tersebut. Di samping, ia juga rajin mengoleksi dan membaca Tafsir Al-Manar, karya Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha.
Baca selengkapnya ...