Dalam kesempatan menjadi narasumber kegiatan Digital Reading Pustaka Lajnah, Ahmad Sarwat, Lc, MA. mengatakan bila diibaratkan sebuah hidangan, konten-konten yang tersedia dalam website Pustaka Lajnah isinya adalah ‘daging’ semua. Tetapi, untuk menjadi sebuah hidangan yang diminati masyarakat, menu masakan yang isinya hanya daging saja tidak cukup. Dibutuhkan tambahan sajian hidangan pendamping lainnya agar terlihat menarik sehingga menarik minat pengunjung.

“Ibarat masakan, Pustaka Lajnah ini isinya ‘daging’ semua; tidak ada nasi, tidak ada kuah, tidak ada kerupuknya. Menu pelengkapnya harus ditambah. Karena konsumen tidak hanya makan daging,” kata pengelola website Rumah Fikih Indonesia tersebut pada hari Kamis, (09/09) di Jakarta.

Dalam rangka merespon dinamika dan perkembangan penulisan mushaf Al-Qur’an, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) mengadakan acara Penyempurnaan Pedoman Membaca dan Menulis Mushaf Al-Qur’an Braille. Perkembangan dimaksud diantaranya adalah penyempurnaan penulisan 180 kata pada Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia. Acara ini diselenggarakan pada Selasa (08/09) di Best Western Premier The Have, Jakarta.

Pada sesi pembukaan, Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan selain sebagai amanat Undang-Undang Pasal 14 tentang keberpihakan pemerintah terhadap penyandang disabilitas, juga merupakan kewajiban muslim terhadap muslim lainnya.

Dalam sambutan kegiatan Kajian dan Penyusunan Mushaf Ragam Qiraat tahun 2021 yang ke-4, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Dr. Muchlis M. Hanafi, MA, mengatakan LPMQ memiliki peran strategis sebagai wadah pengembangan kajian ilmu-ilmu Al-Qur'an yang sudah jarang diperbincangkan.

Menurut Muchlis, diantara ilmu-ilmu Al-Qur'an yang jarang diperbincangkan adalah ilmu tajwid, karena dianggap sebagai ilmu yang telah selesai sehingga tidak berkembang. Dia bercerita, pada tahun 2016, mantan Kepala Balitbang Diklat Kemenag, Prof. Atho Mudzhar pernah menghadiri seminar internasional. Tema utamanya kajian ilmu tajwid. Menurut Prof. Atho pembahasan dalam seminar itu menarik; ada banyak objek yang bisa dikaji dan memungkinkan untuk dikembangkan.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) akan merilis film dokumenter tafsir Ilmi terbaru dengan judul "Hamil Tanpa disentuh Laki-laki, Mungkinkah? Perspektif Sains dan Al-Qur'an".

Materi film ini diadaptasi dari buku tafsir ilmi terbitan LPMQ berjudul Seksualitas dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Pengkajian Al-Qur'an Abdul Aziz pada Fullday kegiatan Pengembangan Hasil Kajian Berbasis Multimedia.

"Pada tahun ini kita memproduksi 1 judul film dokumenter tafsir ilmi dengan judul 'Hamil Tanpa Disentuh Laki-laki, Mungkinkah? Perspektif Al-Qur'an dan Sains'," kata Aziz dalam sambutannya pada hari Senin, (6/8) di Jakarta.

Mulai tahun 2021 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) melaksanakan kegiatan penyusunan tafsir ilmi untuk pelajar setingkat madrasah aliyah dan yang sederajat.

Dalam sambutan pembukaan kegiatan, kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA mengatakan, kajian penyusunan tafsir ilmi yang dilaksanakan LPMQ sekarang ini berbeda dengan kajian sebelumnya. Perbedaan yang dimaksud adalah pada segmentasi pembaca. Pada kajian tafsir ilmi yang dimulai sejak tahun 2009, bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menghasilkan 19 judul buku, segmen pembaca yang disasar adalah kalangan akademisi, dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved