Bandung (24/08/2017) - Selain Mengikuti Pameran Bayt Al-Qur’an dan Museum Istiqlal (BQMI) menyelenggarakan Workshop dan Edukasi Ke-Al-Qur’an-an di auditorium Museum Sri Baduga Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Museum Sri Baduga Expo 2017 yang diselenggarakan Museum Sri Baduga Bandung dengan tema “Hidden treasure: Daluang, Fuya, and Tapa”. Pada Museum Expo ini, dipamerkan beragam koleksi yang terbuat dari kulit kayu berupa manuskrip atau naskah kuno yang ditulis pada daluang, baju dari kulit kayu, alat-alat pengolah kulit kayu dan lainnya.

Bandung(24/08/2017) - Museum Sri Baduga yang berada di kota Bandung pada bulan Agustus ini mengadakan acara Museum Sri Baduga Expo 2017 berjudul Hidden Treasure Daluang, Fuya and Tapa dengan tema “Keberagaman Budaya Asia Pasifik, Momentum Harmonisasi Antar Bangsa”. Acara yang diikuti oleh 13 museum provinsi, 7 museum kabupaten kota, dan 6 museum di Asia Pasifik yakni National Museum Of Prehistory, Taiwan, New Zealand, Papua New Gunea, Mexico, Guatemala, Samoa.

Bogor (23/8/17).  Sebagai lembaga yang bertugas melakukan pentashihan mushaf Al-Qur’an, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) tidak hanya mentashih Al-Qur’an bagi orang-orang awas atau orang yang bisa melihat, namun juga mentashih Al-Qur’an Braille yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. “Lajnah dalam hal ini terus berupaya memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan teman-teman penyandang disabilitas netra.” Demikian disampaikan Kepala LPMQ, Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA dalam sesi pembukaan acara Sidang Reguler Pentashihan ke-8 yang diselenggarakan selama tiga hari, 23 – 25 Agustus di The Sahira Hotel, Bogor. Doktor lulusan Al-Azhar Mesir ini menambahkan bahwa bukan Al-Qur’an saja yang akan dihadirkan untuk penyandang disabilitas netra, namun juga produk-produk LPMQ lainnya, seperti tafsir tematik, tafsir ilmi, dan lain sebagainya. Upaya ini dilakukan agar produk-produk LPMQ bisa dirasakan oleh semua orang dan kalangan, termasuk para penyandang disabilitas netra.

Jakarta (15/08/2017) - Perdebatan selalu mewarnai proses penyempurnaan terjemahan Al-Qur’an yang dilaksanakan pada setiap sidang. Mengalihkan suatu bahasa ke bahasa lain pasti mendatangkan kendala dalam pemilihan padanan kata yang sesuai tanpa mengurangi maksud yang terkandung di dalam teks sumber, terlebih objek yang diterjemahkan adalah kalam Sang Pencipta alam semesta. Hal ini sejalan dengan apa yang telah disampaikan Prof. H. Benny Hoed, Guru Besar Penerjemahan UI (2006), bahwa dalam melakukan penerjemahan yang diprioritaskan bukanlah kesejajaran formal (formal correspondence), melainkan kesepadanan makna (equivalence).

Bekasi (14/08/2017) - Ada yang berbeda dalam pelaksanaan sidang penyempurnaan terjemah Al-Qur’an ke-6 kali ini, dalam rangkaian sidang pembukaan kegiatan, Kepala LPMQ, Dr. Muchlis M. Hanafi, MA. menginstruksikan kepada perwakilan tim peneliti LPMQ untuk menyampaikan rekomendasi dari hasil penelitiannya.

Kontak

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Gedung Bayt Al-Qur`an & Museum Istiqlal
Jalan Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560
Telp: (021) 8416468 - 8416466
Faks: (021) 8416468
Web: lajnah.kemenag.go.id
Email: lajnah@kemenag.go.id
© 2023 Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. All Rights Reserved