Jakarta (13/09/2019) – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) akan merilis Qur’an Kemenag in Microsoft Word pada gelaran ekspos produk kelitbangan pada hari Selasa, 24 September 2019. Menurut kepala LPMQ, setidaknya ada lima fitur utama dalam QKIW tersebut.
“Fitur yang ada dalam Qur’an Kemenag in Microsoft Word, diantaranya; pertama, menggunakan fon dan teks ayat sesuai Mushaf Standar Indonesia. Kedua, dilengkapi dengan tafsir lengkap Kemenag 30 juz. Ketiga, tafsir ringkas Kemenag 30 juz. Keempat, terjemahan Al-Qur’an Kemenag tahun 2002. Kelima, terdapat fitur penjelajahan dan pencarian kata pada teks ayat, terjemahan, dan tafsir baik tafsir lengkap maupun ringkas,” kata Muchlis di Jakarta (13/09/2019).
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fitur utama Qur’an Kemenag in Microsoft Word:
- Fon dan teks ayat Al-Qur’an sesuai Mushaf Standar Indonesia.
Font yang sesuai Mushaf Standar Indonesia yang tertanam dalam Qur’an Kemenag in Microsoft Word adalah fon LPMQ Isep Misbah. Nama fon diambil dari gabungan LPMQ dan kaligrafer H. Isep Misbah, MA yang tulisannya digunakan sebagai sumber dalam pembuatan fon. LPMQ Isep Misbah merupakan font arab yang dikembangkan sesuai dengan Unicode Arabic Script yang mengandung huruf-huruf standar dan diakritik yang lazim dalam abjad dan numeralia Arab. Fon ini dibuat dan didedikasikan khusus untuk penulisan Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia sehingga di dalamnya terdapat penyesuaian dan penambahan karakter khas yang hanya ada dalam Mushaf Al-Qur’an Standar Indonesia.
- Tafsir Lengkap Kemenag.
Tafsir Lengkap Kemenag atau Tafsir Tahlili bersumber dari Al-Qur’an dan Tafsirnya yang diterbitkan Kementerian Agama. Pertama kali, tafsir ini disusun pada tahun 1972 oleh tim yang disebut dengan Dewan Penyelenggara Pentafsir Al-Qur’an yang diketuai oleh Prof. R. H. A. Soenarjo, S.H. Pada tahun 1973, ketua tim dipercayakan kepada Prof. Dr. Bustami A. Gani, yang lalu digantikan Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML pada tahun 1980. Secara bertahap, tafsir ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1975 berupa jilid 1 yang berisi juz 1-3. Jilid-jilid selanjutnya menyusul diterbitkan pada tahun-tahun berikutnya hingga genap 30 juz. Pada tahun 1990 pernah dilakukan perbaikan cukup luas pada tafsir ini, tetapi hanya menyangkut aspek kebahasaan. Penyempurnaan secara menyeluruh baru dilakukan pada tahun 2003. Penyempurnaan ini meliputi penyesuaian bahasa, substansi—berkenaan dengan makna dan kandungan ayat, melengkapi hadis dengan rawi dan sanad, penambahan munasabah antar surah dan asbabun nuzul, serta pengkajian ayat-ayat kauniyah bersama tim pakar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Penyempurnaan ini dilakukan oleh tim yang juga dibentuk Kementerian Agama dan diketuai oleh Dr. H. Ahsin Sakho Muhammad, MA. Adapun tim dari LIPI diketuai oleh Dr. H. Hery Harjono. Saat ini, dalam edisi cetaknya, Al-Qur’an dan Tafsirnya Kementerian Agama terdiri dari 10 jilid yang masing-masing berisi 3 juz serta satu jilid khusus untuk Mukadimah (Pengantar dan Kajian Ulumul Qur’an).
- Tafsir Ringkas Kemenag.
Tafsir Ringkas Al-Qur’an adalah sebuah buku hasil kajian tafsir yang disusun secara ringkas, singkat, dan padat. Tafsir ini hadir dalam upaya untuk lebih memudahkan umat Islam Indonesia untuk memahami makna dan kandungan Al-Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemahnya dipandang terlalu singkat sehingga dalam beberapa hal belum bisa memberi pengertian yang utuh terhadap suatu ayat, sementara Al-Qur’an dan Tafsirnya dinilai terlalu tebal dan panjang sehingga tidak simpel dan praktis. Tafsir ini disusun oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Agama bekerjasama dengan Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Jakarta diketuai oleh Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA. Pengkajian tafsir ini dilakukan pada tahun 2012 hingga tahun 2016.
- Terjemahan Al-Qur’an Kementerian Agama tahun 2002.
Terjemahan Al-Qur’an disusun oleh tim yang dibentuk oleh Kementerian Agama. Terjemahan Al-Qur’an ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1965 oleh Lembaga Penyelenggara Penterjemah Kitab Suci Al-Qur’an Departemen (sekarang: Kementerian) Agama. Pada masa itu, yang menjabat sebagai Menteri Agama adalah K.H. Saefuddin Zuhri. Perbaikan dan penyempurnaan terhadap terjemahan Al-Qur’an ini pernah beberapa kali dilakukan. Tercatat, pada tahun 1989 telah dilakukan penyempurnaan redaksional yang dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan bahasa. Namun demikian, aspek substansial hampir tidak mendapat sentuhan perbaikan ketika itu. Perbaikan dan penyempurnaan yang sifatnya menyeluruh sehingga memakan waktu yang cukup lama dilakukan sejak tahun 1998 hingga 2002. Selama periode itu, terjadi empat kali pergantian kepemimpinan ketua Lajnah mulai dari Drs. H. A. Hafizh Dasuki, MA, Drs. H. Muh. Kailani ER., Drs. H. Abdullah Sukarta, hingga Drs. H. Fadhal AR. Bafadal, M.Sc. Adapun yang menjadi aspek perbaikan dan penyempurnaan adalah aspek bahasa yang perlu disesuai dengan kondisi kekinian, konsistensi pilihan kata atau kalimat, substansi yang berkenaan dengan makna dan kandungan ayat, dan transliterasi. Di tahun 2016 ini, di bawah kepemimpinan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, dimulai lagi kegiatan penyempurnaan dan perbaikan terhadap Al-Qur’an dan Terjemahannya ini. Aspek yang menjadi fokus revisi hampir sama dengan perbaikan yang dilakukan sebelumnya, yaitu aspek bahasa, konsistensi pilihan kata, dan substansi.
- Penjelajahan dan pencarian kata pada teks ayat, terjemahan, dan tafsir.
Fitur penjelajahan ayat dalam Qur’an Kemenag in Microsoft Word berfungsi untuk melihat priview dari ayat yang dipilih, lengkap dengan terjemah, tafsir ringkas atau tafsir lengkap sebelum dikutip dalam lembar dokumen. Sedangkan fitur pencarian berfungsi untuk mencari kata dalam teks ayat, terjemah, atau tafsir baik lengkap atau ringkas. (MZA)