Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) mengadakan rapat terbatas (ratas) bersama seluruh pejabat di LPMQ terkait dengan wabah Covid-19. Ratas ini sebagai tindak lanjut ketetapan PBB dan pidato Presiden RI yang menetapkan wabah Covid-19 sebagai pandemik dan bencana nasional.
Bekasi (2/3/2020) – Membaca, meneliti dan membetulkan naskah master mushaf Al-Qur’an, serta mengawasi peredarannya pasca cetak massal dalam skala nasional merupakan pekerjaan yang berat dan tidak mudah. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA menceritakan beratnya beban dan tanggung jawab pentashih mushaf Al-Qur’an dalam sambutannya saat membuka kegiatan Sidang Reguler kedua tahun anggaran 2020 pada hari Senin, 2 Maret 2020 bertempat di Avenzel Hotel & Convention, Bekasi.
Bekasi (2/3/2020) - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI menggelar kegiatan Sidang Reguler kedua tahun anggaran 2020 pada hari Senin hingga Rabu, 2-4 Maret 2020 bertempat di Avenzel Hotel & Convention, Bekasi, Jawa Barat. Forum yang diselenggarakan untuk membahas naskah master mushaf Al-Qur’an oleh para pentashih bersama para pakar Al-Qur’an ini, menurut Kepala Bidang Pentashihan LPMQ, H. Deni Hudaeny Ahmad Arifin, MA., membahas lima belas naskah dari sepuluh penerbit Al-Qur’an di Indonesia.
Jakarta (27/02/2020). Dua tim pengawas Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) diterjunkan dalam rangka kegiatan pengawasan peredaran mushaf Al-Qur’an pada gelaran acara Internasional Book Fair (IBF) ke-19 tahun 2020. Seperti gelaran tiga tahun terakhir, tahun ini IBF masih bertempat di JCC Senayan dan diselenggarakan dari tanggal 26 Februari sampai dengan 1 Maret 2020. Pada IBF kali ini para peserta dari penerbit maupun non penerbit menempati sekitar 342 stand.
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo belum lama ini telah menyelesaikan penulisan mushaf Al-Qur’an Akbar yang ke-10. Pertengahan tahun ini rencananya akan dihadiahkan kepada Presiden Jokowi melalui koordinasi Kementerian Agama. Mushaf ini berukuran 150 x 200 cm dalam keadaan tertutup, dan jika dibuka, maka lebarnya menjadi 300 cm. Mushaf ke-10 ini sama dengan mushaf Al-Qur’an Akbar I yang selesai ditulis pada tahun 1993 lalu dihadiahkan kepada Presiden Soeharto dan disimpan di Bayt Al-Qur’an Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kertas yang digunakan adalah kertas manila yang dipesan secara khusus dari Pura, produsen kertas di Kudus, Jawa Tengah.