Peralihan IAIN menjadi UIN pada tahun 2002 yang salah satunya bertujuan mengintegrasikan dikotomi antara ilmu agama dan ilmu umum yang selama ini muncul di dunia akademis menyisakan satu persoalan penting, yakni kemampuan baca tulis Al-Qur’an. Masuknya mahasiswa dari kalangan sekolah umum dengan sendirinya membuat persyaratan baca tulis Al-Qur’an di UIN (dahulu IAIN) menjadi tidak terukur dan tidak bisa dikontrol karena kemampuan tersebut tidak menjadi salah satu poin kelulusan mahasiswa. Atas dasar itu, peneliti LPMQ melakukan penelitian di 14 kampus UIN di Indonesia, mulai dari UIN Aceh hingga UIN Makassar. Hasil penelitian ini disampaikan pada forum Seminar Hasil Penelitian tenang Kemampuan Baca Tulis Al-Qur’an Mahasiswa UIN di Jakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ), Rabu, 6 Nopember 2019 di Hotel Santika, TMII, Jakarta Timur.
Baca selengkapnya ...